Jumat, 21 Desember 2012

Sebait Renungan (Menjadi Lebih Baik)

Standard

Adakalanya kita merasa bangga dan tertawa lepas, selepas-lepasnya. Mengabaikan mereka yang ada disekitar kita. Acuh, masa bodoh dan bahkan membusungkan dada lebih tinggi. Adakalanya juga kita merasa kecewa dan dikecewakan. Tertunduk lesu tanpa ekspresi sedikitpun. Memandang mereka yang ada disekeliling kita hanyalah musuh. Kenapa itu terjadi? hal ini tak lepas dari arogansi yang menyelimuti selaput mata kita. Hingga semuanya terlihat salah dan tak patut untuk digandeng duduk bersama. Semua orang pasti pernah merasakan apa yang dinamakan dengan kekecewaan itu. Entah menjadi bagian yang dikecewakan atau justru sebaliknya, menjadi bagian yang mengecewakan.

Terlepas dari siapa yang salah dan patut dipersalahkan. Disini ada satu titik point penting yang seharusnya menjadi guru baik dalam menjalaninya. Bukan malah dijadikan sebagai penghimpit dan penghalang yang akan mengekang dalam keterpurukan. Sejauh mana rasa sabar yang kita miliki? Sejauh mana keberanian kita untuk tetap maju dan berusaha menjadi lebih baik dari sebelumnya? Bukankah tidak ada yang tdak mungkin di dunia ini. Semuanya adalah mungkin dan pasti akan terjadi dengan catatan bagaimana kita untuk berusaha bangkit dari keterpurukan. Lupakanlah kekecewaan itu, biarkanlah menguap bersama awan yang membumbung tinggi. Ingatkah kita semua pada Kartini? Ketika Kartini berkata “Habis Gelap Terbitlah Terang”, ini saatnya untuk bangkit dan menjadikan semua masalah yang ada sebagai batu loncatan yang bakal membawa kita ketempat yang lebih tinggi.
Bagaimana cara kita bersikap, bagaimana kita memposisikan diri dalam keadaan sulit ini, bagaimana kita melupakan masa lalu dan mencoba membuka tabir baru yang belum pernah orang lain sentuh selain kita. Tahukah apa yang akan terjadi saat kita kecewa? Benar sekali, suatu masalah baru yang akan muncul. Dan kita sebenarnya harus menanggapi dengan tenang, karena yang namanya masalah itu tidak akan pernah hilang, sebelum kontrak kita berakhir di dunia ini. Lari dari masalah bukan merupakan solusi, karena masalah itu hanya akan hilang sebentar saja, setelah itu justru masalah kita akan bertambah banyak. Karena masalah yang lama belum hilang dan masalah yang baru juga keburu datang. 
Semakin berat masalah yang kita hadapi harusnya membuat kita dewasa dalam menghadapi hidup. Bahakan lebih jauh lagi bahwa saat kita mendapatkan masalah tersebut kita akan mengeluarkan kemampuan terbaik kita, dan yakinlah pada saat itu semua semesta raya mendukung atau lebih terkenal dengan teori mestakung. Jadi sebenarnya dengan kita dihadapkan pada kondisi yang sulit maka seluruh kemampuan dan potensi kita akan tergerakan untuk keluar dan kemampuan tersebut bisa teraktualisasikan. Sehingga bila kita berhasil menyelesaikan masalah tersebut, artinya kita sudah bisa menjadi problem solver atas masalah yang dihadapi.
Jangan takut dalam hadapi masalah, cobalah mengakrabi masalah tersebut, dan cobalah berteman dengan masalah, karena esensi seorang teman akan membawa kita ke arah yang lebih baik pula, begitupula masalah, bila kita jadikan teman, yakinlah bahwa ia akan membawa kita ke kondisi yang lebih baik. Ingat sebuah pesan bahwa seorang nahkoda yang hebat lahir dari ombak yang besar. Daripada berteman angin malam (kaya lagu) lebih baik berteman dengan masalah.

Kamis, 20 Desember 2012

I Hate Today (Pasti Ada Hikmah Dibaliknya)

Standard
            Jujur, hari ini entah ada apa? mungkin ada yang salah dengan rentetan waktu yang dilalui dari detik menuju menitik hingga berevolusi menjadi jam dan akhirnya rangkaian jam yang menjadi satu kesatuan yang biasa disebut hari. Kenapa dengan hari ini? Nampak ketidak beruntungan menghinggapi dan memaksaku memamahnya dalam kegamangan.

        Diawali pagi yang tidak bersahabat dengan semburat warna jingganya yang menyorot mata melalui lubang-lubang jendela. Silau, hingga harus terjedot pintu kamar. Jadwal hari ini yang sangat penuh dan di tambah lagi suasana hati yang tak karuan. Haduhhhh.... #ceracau hati (ada apa dengan hari ini?)
       
      Diakhiri sore hujan yang sangat menyiksa. Hingga harus kurelakan tak berangkat hati dihari perpisahan dengan teman-teman lain di ruang responsi dasar komunikasi yang notabene selalu menghadirkan senyum-senyum indah pelipur laraku. Harus jua ku urunkan niatku untuk berkumpul dengan mereka, bukan tanpa alasan aku mengurungkan niat untuk hadir dipertemuan terakhir responsi tersebut. Ketiduran mungkin tak bisa kujadikan alasan atas ketidak hadiranku. Tapi, itu nyatanya. Aku ketiduran dan telat. Kejadian itu tak menyurutkan semangatku. Kupacu sepeda motor meski kutahu hujan deras sedang melanda. dengan semua niat kuterobos hingga basah kuyup, dingin teramat kurasakan. Arrrrrrrrrrrrrgggggggggggghhhh,,,,, Tiba-tiba motor mati ditengah jalan. ternyata Motor kehabisan bensin. WTF, apa yang terjadi ini?
      I Hate Today.... harus ku urungkan juga akhirnya, niatku masuk. ada apa dengan hari ini? meski gue tahu bakal ada hikmah dibalik ini semua... tapi satu hal, Aku Benci Hari ini!!!!

Rabu, 05 Desember 2012

Cerita Kita Sama

Standard

Cerpen oleh: Rheinna Isabila dan Pangeran Galau


Jakarta, 1 September 2010

Cerita kita sama
Sama-sama pernah di campakkan oleh sang angin
Harapan kita sama
Sama-sama ingin berjalan dan terhenti dalam damai senja yang ungu
Mencoba berdiri diantara keterasingan
Ruang Sunyi 2010
***


Kebumen, 1 September 2010

Kereta yang kutumpangi masih melaju dengan cepatnya membelah sawah yang terbentang hijau. Kini mataku tak bisa berkedip melihat bingkai alam yang ada di hadapanku. Jogja tinggal beberapa jam lagi. Namun entah kenapa kali ini aku enggan untuk pulang ke kota asalku itu. Sepertinya ragaku ini tertarik ke arah yang berlawanan. Entah kenapa tak ada gairah tuk melangkah ke kota pelajar itu. Sungguh aku tak mengerti.
“Nak, kamu tidak itu tidak sendiri. Ada teman satu kandungmu yang berada di kota hujan sana. Kalian berpisah sejak kecil, sejak ayahmu meninggal. Ibumu dan kami bingung karena kami juga orang tak berpunya. Saudaramu pasti juga merindukanmu di sana. Suatu saat kalian akan bertemu, karena kalian masih dalam satu ikatan.”
Kata-kata Bibi masih terngiang di kepalaku. Sesaat setelah aku menginggalkan Brebes, kota asal Ibuku aku tak terlalu memikirkan pembicaraan itu. Namun sekarang aku benar-benar dibuat penasaran. Ternyata aku punya saudara kembar! Dan sampai sekarang aku tak pernah bertemu dengannya. Kami terpisah sejak umur 3 tahun. Itu sebabnya kenapa selama ini ada yang aneh dengan diriku. Ya Tuhan, kalau kau kehendaki, izinkan aku bertemu dengannya dalam waktu dekat ini.

***

Jakarta, 19 September 2010
Kesamaan kita adalah arti
Duka yang pernah menganga
Terhunus bayang hadirmu
Tawamu menjadi gairah
Candamu menjadi getarku
Celotehmu sempurnakan lemahku
Ruang sunyi, 2010
***


Yogyakarta, 20 September 2012
Kubuka laptop biruku yang sudah sekian tahun menemaniku dalam suka dan duka. Layar 14” yang selalu pasrah menampung keluh kesahku dalam bentuk kata-kata yang kusimpan dalam sebuah folder. Lalu kupublish di sudut web yang tak jarang ditengok orang kebanyakan. Kecuali aku dan dia. Tak pernah terlewat satu haripun kami mengisi blog itu dengan berbagai macam kata-kata romantis. Seorang pujangga itu, telah mengubah duniaku. Walaupun hanya lewat dunia maya, tapi kami berjanji suatu saat nanti kami akan bertemu. Kubayangkan dia benar-benar sosok yang kudamba. Aku jatuh cinta padanya. Pada syair-syair indahnya yang ia bisikan lewat monitor ini tiap malam.

***

Jakarta, 1 Oktober 2012

Ternyata, matahari itu datang
Menebas gelap yang memadati hariku
Aku nyaman denganmu,
Nyaman denganmu hadir dalam kehidupanku,
Tanpa mempedulikan kapan dan bagaimana ini bisa terjadi,
Meski mata kita tak pernah jumpa
Meski kau tak pernah beringsut di balik punggungku
Suatu saat akan kutemui dirimu, bidadariku
Rinda
Ruang Rindu 2010
***

Yogyakarta, 8 Oktober 2010
Betapa bahagianya hati ini. Dua hari lagi impianku untuk bertemu dengan pujangga itu tiba. Dia akan datang menemuiku di kota budaya ini. Kami akan saling melepas rasa penasaran yang membendung dan bertukar cerita secara langsung. Aku tak sabar menunggu hari itu. Rendy, aku akan menyambutmu dengan senyum dan hati yang berbinar.
***
Bandara Adi Sucipto, 10 Oktober 2010
“Berapa jam naik pesawat?”
“Lumayan kurang dari 1 jam, Rinda.”
“Wah, kapan-kapan aku mau dong naik pesawat ke Jakarta, tapi sama kamu yah!”
“Hehehe.. manja!”
“Hehe.. Ayo kita jalan-jalan keliling Jogja.
Nanti kuajak kau ke rumahku, ada Ibuku di rumah...”

***
 Yogyakarta, 20 Oktober 2010
Pertama melihatmu, aku merasa senang. Pertama menjabat tanganmu, aku senang. Pertama kali ku tatap matamu, ada suatu sinar yang menelusup ke dalam relung hatiku. Entah diantara kita ada suatu ikatan apa.
Tapi ketika kau sampai di rumahku, kau seperti lain. Saat bertemu ibuku kau serasa bukan seperti pertama yang kulihat. Begitu pula ibuku. Dia hanya diam atau malah tertegun melihat kedatanganmu. Kata ibu kau memang tampan. Persis seperti gambaran yang sering kuceritakan padanya. Dan satu yang lebih membuatku tersipu adalah... katanya kau mirip denganku. Ibu mengatakannya dengan muka yang datar, bahkan cenderung tegang. Entah ibu menyimpan misteri apa hingga sampai sekarangpun aku tak mengerti. Tapi harus kuakui, kau memang tampan suara kaupun merdu. Setampan kata-kata dan dan semerdu syair indahmu.
***
Jakarta, 1 November 2010
Cinta macam apa yang kurasakan?
Padahal kita sama dalam darah,
Cinta macam apa yang kitas diskusikan?
Kalau ternyata “aku dan kamu” adalah saudara 
Akankah ada sebuah pelangi yang mau menjelmakan dirinya
Menjadi sebuah jembatan yang menyatukan kita?
Pada suatu malam
Di Ruang kenyataan, 2010
           Tuhan, aku dan pujangga itu adalah kakak beradik!

____(*)_____



BIODATA PENULIS 
Rheinna Isabila adalah nama pena dari Pameta Filsabila. Lahir di Banyumas 6 Mei 1992. Saat ini tercatat sebagai mahasiswa di Sekolah Tinggi Multi Media “MMTC” Yogyakarta jurusan Penyiaran. Gemar menulis dan membaca sejak SD. Bercita-cita menjadi Sutradara dan penulis. Bila ingin bertegur sapa, penulis bia dihubungi melalui FB : http://www.facebook.com/pametafilsa  atau email : pameta_sabil@rocketmail.com

Pangeran Galau adalah nama pena dari Rohmad Subhan. Lahir di Jepara 19 Maret 1991. Tercatat sebagai mahasiswa tingkat akhir di Institut Pertanian Bogor. Kegiatannya sehari-hari selain kuliah adalah menulis, melukis dan berdiam diri di kamar. Penulis bisa dihubungi melalui FB : http://www.facebook.com/RohmadSubhan Atau melalui email : pangeranlovavesca@gmail.com 





Jumat, 16 November 2012

Daun di Ranting Penghujung

Standard
Aku masih juga menatapnya, tapi menyangsikan apakah keberadaanku di sini dirasakan olehnya. Ia masih sama seperti dahulu, sibuk memandangi dedaunan kering yang jatuh tertiup oleh angin.
"Lihatlah, daun itu indah..." Sukma menunjuk daun-daun yang menari karena ditiup angin. Aih, Sukma, lagi-lagi kau mengucap hal yang sama. Tak adakah kau merasakan sedikit empati kepadaku. Aku sudah bosan mendengarmu terus-menerus memuji keindahan daun itu.
 
"Hei, kenapa kau diam saja?" Sukma bertanya kepadaku. Ahh, ini pertanyaan yang diajukan karena untuk pertama kalinya aku tidak merespon pernyataan konyolnya tentang keindahan daun saat jatuh. 
 
"Aku lelah, Sukma... Aku ingin memetik bunga…" wajahku memelas berharap Sukma mengajakku beranjak dari tempat ini. Kulihat Sukma hanya tersenyum. Ah, sungguh aku sudah lelah menantinya mengajakku pergi ke taman bunga itu. memetik catlea ungu dan krisan kuning yang sudah lama aku incar dari dulu. Sama sekali, Sukma tidak merespon permohonanku. 
 
"Baiklah Sukma, izinkan aku untuk pergi sendiri memetik bunga di sana,"

"Baiklah Sukma, izinkan aku untuk pergi sendiri memetik bunga di sana," habis sudah kesabaranku. Akhirnya kuayunkan langkahku menuju taman bunga untuk memetik catlea dan krisan yang telah lama aku impikan. Dalam langkah menjauh darinya, kualihkan pandangan untuk sesaat melihatnya. Dan Sukma masih saja menatap dengan takjub dedaunan yang menari dalam iringan nyanyian angin.

***

Selasa, 13 November 2012

Jumat, 02 November 2012

Sebingkai Asa di Gurun Tandus)*

Standard


Oleh : Rohmad Subhan*

Aku tak akan memaksa, karena yang kutahu cinta adala keikhlasan. Berdasar dari dalam hati yang melahirkan perasaan. Perasaan yang sebenarnya, bukan kehendak yang dipaksakan dan dibuat-buat. Jujurlah pada dirimu sendiri, bagaimana kau harus berkata dan menyatakannya. Aku tahu perjalanan ini, semua yang ada dan telah mengakar dalam jiwa masih seumur jagung. Tapi yakinlah, ini apa adanya. Tanpa mengurangi dan menambahkan sedikitpun. Karena bintang kejora telah mengajarakanku untuk selalu menjadi diri sendiri meski itu pahit dimata orang lain.

Jikalau kau merasa aneh dan beranggapan gak bakal secepat itu aku bisa suka pada lain jenisku. Wajar saja, aku hanya coba menjadi orang yang berani menghadapi perasaanku sendiri. Bukan menjadi seorang pecundang yang hanya menyimpan perasaannya sendiri dan akhirnya aku mati dengan penasaran. Perasaanku ini adalah nyata terhadapmu, butiran debu yang menjadi nafas dikedalam hariku mengiyakannya. Hanya ada namamu dalam debu yang berantakan. Serangkai kata yang membentuk nama N.M.A.T.De. biarlah tetap menjadi nafas, biarlah hujan tetap turun membasahi bumi dan biarkanlah cinta ini ada dalam hati. Jangan pernah kau hunus dan menjadikannya tiada, sebab aku tak sanggup jika harus terluka. 

       “aku tak lelah akan penolakan, aku hanya letih hidup dalam kesendirian” bagia rumput kecil yang hidup di gurun yang tandus, merasa sepi dan sendiri. Semoga lakumu tak berubah karena secarik pesan malam itu. Semoga senyummu takkan goyah diterpa badai kabut malam yang pekat gulita. Apapun itu akan aku terima, asal saja semuanya baik-baik saja.

                                                                                                               Bogor, 2 November 2012

Senin, 22 Oktober 2012

Aku Harus Bagaimana?

Standard
Keterpaksaan ini adalah nyata,
Apa yang ada hanyalah bayang…
Apa yang ada hanyalah sketsa tak berujung
Ditepian hari yang terpaksa kurangkai dalam buaian hari,
Letih dan lelah yang tak berujung…

Tak tahu arti
Hanya ilusi dan khayal yang membaur mencabuli pikiranku
Mendongkrak dan merajai pikiranku tentangmu,
Tentangmu yang tiada kutahu isinya
Dan logat lakumu
Membuatku terngungun dalam waktu
Bermain dengan imaji yang tak jelas arahnya…

Aku harus bagaimana?
Menunggumu memberikan kejelasan
Atau hanya ku ucapkan selamat tinggal…

Bogor, 21 Oktober 2012

Selasa, 16 Oktober 2012

Open Your Heart

Standard
Banyak orang bilang, cinta begitu sulit ditebak. Ia bagaikan burung-burung yang menari disekeliling kita, mengepakkan sayapnya yang penuh warna, memikat dan menarik hati kita untuk menangkapnya. Saat kita begitu menginginkan cinta dalam genggaman, ia terbang menjauh. Namun saat kita tidak mengharapkan, cinta hadir tanpa diundang. Kitapun tidak bisa memaksakan cinta sekehendak hati kita. Memang, cinta adalah fenomena hati yang sulit dimengerti.

Love is a Miracle
Sebenarnya kita tidak perlu memeras otak terlalu keras untuk mengerti cinta. Bahkan semakin keras kita memikirkan cinta, maka semakin lelah pula kita. Cinta adalah untuk dirasakan, bukan dipikirkan. Yakinlah bahwa cinta yang kita inginkan akan datang pada saat yang tepat. Namun bukan berarti kita hanya duduk menanti cinta.

Sebarkanlah cinta pada keluarga, sahabat-sahabat kita dan sesama. Dengan memberikan cinta, maka kita telah ”mengundang” cinta untuk datang. Kita hanya perlu membuka hati. Biarkan kecantikan hati kita memancar, mempesona cinta-cinta yang terbang disekeliling kita hingga akhirnya hinggap dan bersemayam di hati selamanya.

Open your heart, then it will find its own way...

Jumat, 05 Oktober 2012

Punya PACAR bukan suatu solusi !

Standard

Sedikit merasa tergelitik
Mendengarkan keluhan teman-teman dekat saya yang sudah lama menjomblo. Saya punya banyak teman dekat, yang notabene mereka jauhlebih ribet ketika sudah diungkit-ungkit mengenai kejombloannya.
Jadi ceritanya mereka sudah lelah menjadi bahan olok-olokan teman-teman lain yang sudah punya pacar. Dibilang nggak laku lah, nggak gentle lah, dan banyak lontaran kalimat negative yang mereka terima. Kemudian, saat itu juga,saya yang baru dateng ke tempat kawan2 saya, ikut nimbrung dalam pembicaraan mereka, jadi kena getahnya.
“Kenalin lah man sama temen2 cewe lo , gw udah bosen ngejomblo terus ” Begitu kata salah satu teman saya. Saya pun malah tertawa, tapi segera saya hentikan, melihat mata mereka melotot rame-rame segede bola pingpong. Sayapun membenarkan posisi duduk dan menjawab permintaan mereka dengan kalem..
“Jadi sebenernya, kalian ini mau ngerasain indahnya jatuh cinta, atau cuma pengen lepas dari olok-olokannya temen-temen?” Lalu hening. Tidak ada yang menjawab. Inilah yang sering terjadi di sekitar kita. Gara-gara jomblo, dikata-katain, lalu malu, kemudian memaksakan biar cepet punya pacar. Apa kalian pikir pacar itu bisa jadi solusi?
Pertanyaan berikutnya adalah, bagaimana bisa kamu menerima kehadiran orang lain di hidupmu, sementara menerima keadaan diri sendiri aja nggak bisa? Pertama-tama, yang harus dilakukan adalah menerima keadaan diri sendiri dulu. Tanya lagi ke dalam diri masing- masing. Apa iya, butuh banget yang namanya pacar? Apa iya, nggak punya pacar alias jomblo itu se-mengenaskan yang dibilang orang-orang? Apa iya, jomblo itu tanda kalo diri ini emang nggak punya kelebihan dan jadi nggak pantes buat dicintai? Tanya sama diri sendiri.Setelah itu, pasti deh kamu sadar. Come on! Senganggur itukah hidup kalian, sampai- sampai urusan pacar bisa membuat gelisah sepanjang waktu? Pacar itu bisa nanti, tapi masa depan nggak bias menunggu. Siapkan aja hal-hal yang jauh lebih penting buat masa depan kamu. Masa depan cemerlang, siapa yang nggak mau sama kamu nantinya? Selain itu, bagaimana bisa kamu mencintai orang lain ketika mencintai diri sendiri saja kamu nggak sanggup? Piker-pikir lagi deh, emangnya rela gitu, dapet pasangan yang asal-asalan hanya demi melepas predikat jomblo? Pasti nggak rela kan. Maunya pasti dapet yang baik, yang sesuai sama criteria. Karena itulah, diperlukan pencarian yang bener-bener. Seringkali, apa-apa yang didapat dengan cepat, akan hilang dengan cepat juga nantinya.
Jadi, para jombloers, nggak usah risih kalo kejombloanmu mulai dibahas temen-temen atau siapapun itu. Hidup dan hati kannpunya kalian masing-masing. Kalau kalian bisa mencintai diri sendiri apapun kondisinya, ya sudah. Berbahagialah dengan yang kalian punya. Cinta itu suatu proses yang indah. Akan datang tepat pada waktunya. Nikmati aja. Indahnya jatuh cinta itu nggak bakalan kerasa kalau kalian buru-buru. Santai saja kawan, jodoh itu sudah ada yang mengatur. Yang penting, jadilah pribadi yang sebaik mungkin. Jadilah pribadi yang pantas untuk dicintai…
Semoga bermanfaat .

Rabu, 26 September 2012

Bunga Mekar Taman Sebelah

Standard
Untuk bunga mekar yang ada ditaman sebelah,
Nampak begitu indah dan berseri diantara padang ilalang yang menjulang tinggi...

Kehidupan memang seperti itu,
terkadang yang dianggap kecil dan tak berguna, mereka menyimpan beribu keindahan yang membawa kedamaian bagi jiwa.Terlihat diantara kerumunan yang beringas. Lakunya tetap saja anggun dan pasrah akan semua yang coba mencabutnya.Dia tidak ingin lebih tinggi dari yang lain. Tetep saja dia seperti itu, meski pedih dan perih datang mendera.Tak peduli kesakitan dan tangisan yang hadir dalam bayangnya.



Meski yang dia dapatkan adalah luka, dia tetap berusaha memberikan keindahan untuk mereka yang lain. Karena dia yakin, segala sesuatu yang buruk tak pantas untuk dibalas dengan keburukan. Justru sebaliknya, jikalau kau mendapat keburukan. maka balaslah dengan kebaikan. Kalau perlu ibarat kata "Jika kau ditampar pipi kananmu, maka berikanlah pipi kirimu untuk mendapatkannya pula" dengan begitu semuanya akan terasa indah :) 

Love Someone

Standard
ini yang gue alamin dan susah buat gue terjemahin untuk saat ini......
Pertama2 gue gak bisa bilang apa2 ketika ngederin lagu ini, kenapa ? gue ngerasa ini lagu tuh gue banget....
Lagu ini yang ngebawain tuh "Endah feat Rhesa" yang judul lagunya "When you love someone". Apalagi pas nyampe lyric ini nieh..

I used to hide and watch you from a distance and i knew you realized
I was looking for a time to get closer at least to say… "hello"

hmmm, ngegambarin diri gue banget dah sama yang gue alamin saat ini. Gue yang hanya bisa duduk dan melihat dia lewat dan tertawa riang dengan teman2nya disudut kampus. Kapan gue bisa deket dan jalan ama dia yah?


Selasa, 07 Agustus 2012

Seorang itu mungkin (dirimu) dalam senja

Standard

Harusnya aku tahu…
Harusnya aku mengerti…
Apa yang kamu inginkan,
Aku tahu dan sudah cukup tahu
Bahwa kau inginkan membuatku jauh,
Mengektradisi diriku kepulau terpencil
Jauh…. Jauh sekali disana,

Aku bukan sebuah peri tanpa serbuk ajaib,
Aku rerumputan tanpa tanaman,
Semua gersang… semua hilang,
Menjauh, sangat jauh dan aku tak bisa menggapaimu…

Wahai purnama yang tertutup kabut pekat malam ini
Wahai bintang gemintang yang tak pernah berhenti bersinar,
Dalam balutan kasih yang ringkih,
Di setiap jejak jemari tanpa arti,
Dalam langkah kaki yang tak arah tujuannya,

Dan langit bersenandung pada awan,
Agar menjatuhkan hujan
Pada rumput kering dan gersang
Sebelum akhirnya jatuh setetes api dari tangkai pinus
Dan manusia adalah binatang berakal
Yang membuka gerbang neraka
Memanggil manggil nama Tuhan
Yang tergantung dilangit tanpa sayap

Seorang itu mungkin (dirimu) dalam senja


Banyuwangi, 6 Agustus 2012
01:31 Senin Pagi

Power from Emak (pegawai borongan bagian kupas kulit udang)*

Standard

*penulis adalah mahasiswa aktif IPB jurusan Teknologi Hasil Perairan dan Anggota Community of Santri Scholar of Ministry of Religious Affairs dan sekaligus Editor i(dot).com Magazine

Senyum itu. Meski tertutup oleh masker yang setiap harinya melekat saat jam kerja dimulai sampai selesai waktunya. Aku yakin senyumnya adalah senyum yang terindah untuk menjalani kehidupan. Mencari tambahan nafkah untuk keluarga dan kehidupannya supaya lebih baik kedepannya. Kerutan dikeningnya ternyata tidak menyurutkan semangatnya bekerja. Umurnya yang kira-kira paruh baya tidak dijadikan alasan untuk duduk manis dirumah dan menikmati masa tuanya. Yah, entah siapa namanya yang jelas banyak yang memanggilnya “emak” termasuk juga diriku yang turut serta memanggilnya demikian.

Sederhana, penuh keceriaan dan tak pernah mengeluh meski di usianya yang tidak muda lagi. Beliau adalah sesosok wanita yang kuat. Salah satu Kartini masa kini yang tersisa. Akhir-akhir ini aku sering sekali memantu beliau di bagian pengupasan. Beliau bekerja sebagai pekerja borongan pengupas kulit udang di salah satu pabrik cold storage dan ekspor udang di ujung timur negeri ini tepatnya di daerah Banyuwangi. Aku akhir-akhir ini leih senang menghabiskan waktu Praktek Lapang dibagian pengupasan satu meja dengan “emak”. Entah rasanya ada rasa nyaman dan semangat yang emak tularkan kepadaku. Banyak pelajaran yang secara tersirat dapat ku petik dari emak. Humoris salah satunya membuatku betah menjalani PL dengan emak dibagian ini.

“hahaha… lha ayo cepet dibelah nduk* urange” kelakar emak dengan sifat latahnya yang membuat orang satu meja sontak tertawa. Meski umur telah menjadikan emak tua namun semangat emak yang membara seperti panglima perang tahun empat puluh lima silam masih terasa. Itu salah satu yang aku kagumi dari emak.

Just do it, smile, joke and joy jadikan dia teman setia dalam hidupmu. Tears, sorrow and shadow jangan dijadikan alasan sebagai  penghambat kita adalah kunci hidup yang aku ambil dari emak. Sebuah pelajaran berharga yang dapat ku jadikan sebaga pembelajaran yang tak bisa diukur dengan nilai sebongkah emas sekalipun. Guru bagiku. Senyummu dan candaanmu tak akan aku lupakan sampai kapanpun. Terimakasih emak telah mengajarkanku arti hidup yang sesungguhnya.
Note :
)* nduk (jawa red): panggilan kepada anak perempuan dalam bahasa jawa
Banyuwangi, 3 Agustus 2012

Jumat, 13 Juli 2012

TABLO & DOCLO (ternyata....)

Standard

Aku ingin menceritakan dia. Entah darimana aku harus memulainya. Semuanya terasa gelap bahkan menghimpitku hingga sesak. Aku tahu pelangi itu indah. Kombinasi warna yang cantik membentuk setengah bola. Merah, kuning, dan hijau tampak lebih dominan daripada warna lainnya. Aku tahu menara Eiffel itu ada di Paris Perancis meski tak sempat ku bersua dan bercerita padanya. Aku tahu, matematika itu ilmu pasti. Aku tahu, aku tahu semuanya. Bahkan ketika kalian mati nanti aku tahu kalian akan berada dimana. Aku rasa cukup dengan semua rasa tahuku. Sekarang aku ingin memulai cerita tentang ketidaktahuanku untuk menceritakan tentang dia.

Aku menyebutnya Doclo, aku mendapatkan ini dari dia. Dia yang sering mengucap doclo meski tak tahu penjabaran dan penjelasan ilmiah yang mendalam. Entah berasal dari negeri mana asal muasal kata ini. Mungkin dari negeri antabrantah yang tak jelas disana atau mungkin dari keraton tempat para raja bersama selirnya menata kekuasaannya. Ah, sudahlah tak penting bagiku dan bagi kalian apa arti sebenarnya kata DOCLO ini. Biarkan saja, toh ini tidak mempengaruhi kehidupan dan uang tabuangan kalian di bank bukan? Makanya kita tinggalkan dan lupakan saja kata ini. Biar dia membusuk di dalam ingatanku. Meski kutahu kata ini tak akan busuk dan hilang dimakan waktu.

Aku ingat, satu lagi kata-kata yang dia ucap dan sering muncul dilayar telepon genggamku. TABLO (tampang Blo’on) kalau arti kerennya sih, “muka loe jauh”. Ha..ha..ha..ha.. gak nyambung sama sekali bukan. Bukan tugasku menyambung kata dan isi yang ada ditulisan ini. Tugasku hanya mengetik kata demi kata dan kususun menjadi sebuah paragraph narasi. Tanpa kupedulikan isinya bagaimana dan seperti apa. Biarlah para pembaca yang budiman nan pandai menerjemahkannya dalam bahasa masing-masing. Ha..ha..ha (penulis belajar gila) padahal orang gila saja pengen sembuh. Kata ini sering kuterima darinya. Pantas mungkin aku menerimanya. Singkatan yang dibaca terdengar keren padahal artinya sangat mengecewakan dan mengharukan kalau dihayati (ah dasar penulis lebay).

Tak usah aku sebutkan siapa namanya. Kalaupun kusebutkan kalian pasti tidak akan tahu karena bukan artis terkenal sekelas Agnes Monica dengan suara emas dan pengalaman di dunia tarik suara yang tak bisa diragukan lagi atau Aura kasih yang cantik dengan tubuh yang jenjang menjulang seperti gedung pencakar langit yang ada di Jakarta. Dia gadis kecil namun terlihat besar, bukan karena ukuran badannya berat tubuhnya. Melainkan baju putih bu-abu yang masih dia kenakan sampai sekarang. Dia sederhana, menurut pandanganku yang sejauh ini terlihat dari sudu pandang penerawangan mata batinku ketika bersama dia ataupun dari caranya menjalani hari (untuk penulis, “sekali lagi loe lebay, gue buang ke laut tulisan loe”).
Aku gak tahu harus bagimana menyebut semua ini. Takut salah sebut dan dapat menimbulkan bencana sekaliber gempa yang menggoncang jogja bebrapa tahun silam dan seluas lumpur lapindo yang merendam rumah warga sidoarjo dan penyelesaian maslah yang tak berujung. Harapanku dia gak tahu dan gak baca tulisan ini. Karena aku malu dan gak terima kalau dia baca ulisan ini. Bukan karena apa-apa, aku takut dia terlalu senang dan kemudian loncat kegirangan lalu mengambil handphonenya dan mengetik kata “apa-apaan sih lau? Doclo geje? Maksudnya apa ini?” lalu mengrimkannya padaku. Hadehhhhhhhhh, jangan dah. Aku belum siap buat itu semua. Badanku dan hatiku udah terlalu rapuh untuk mendengar ocehannya yang sering kurindukan (cieeeeehh, kayak lagunya d’ masiv aja yang judulnya merindukanmu). Tak apa juga sih kalau di baca tulisan ini. Gadis pemilik kata DOCLO dan TABLO yang gak jelas. Ha..ha..ha..ha (terun tuk dia : maaf ya, kata-kata loe kupakai ditulisan buat ngisi blog).

Dia lucu, imut, gajelas dan kadang menyebalkan banget tingkah lakunya. Gak terlalu putih bahkan terkesan hitam. Namun itulah yang kunilai darinya. Si dia yang gak pernah bisa kuterka dan kuketahui apa isi hati dan perasaan sesungguhnya. Udahan dulu ya, mengenai ke TABLO-an dank ke- DOCLO-an yang dia hiaskan dalam setiap percakapan singkat. Sederhana memang, sesederhana malam yang ditemani bulan. Sesederhana matahari yang berbentuk bulat dan sesederhana malaikat yang punya sayap.

Sudah cukup kebodohanku menuliskan semua ini. Gak terlalu penting untuk menguraikan dia terlalu panjang. Toh, dia gak bakal membacanya. Biarkan menjadi catatan usang yang menghiasi blog semrawut dan memenuhi postinganku. (Ha..ha..ha..ha..ha). aku tak ingin mengucap selamat tinggal ataupun mengucapkan kata pisah, karena aku yakin aku bakal bersama. Entah itu bersama siapa, yang pasti perpisahan adalah bagian hidup yang paling ku benci dan kulaknat.

Aku ingin mencintaimu dengan sederhana, seperti kata yang tak sempat diucapkan kayu kepada api yang menjadikannya abu Aku ingin mencintaimu dengan sederhana, seperti isyarat yang tak sempat disampaikan awan kepada hujan yang menjadikannya tiada
-Kahlil Gibran-

Selasa, 03 Juli 2012

mencintai tanpa arti (hanya lamunan)

Standard
mencintai tanpa arti
bukan berarti aku tak punya kendali akan rasa ini
memang aku tahu pertemuan pertama adalah rasa
pertemuan kedua adalah cinta
dan terkahir pertemuan ketiga adalah luka…
ha.ha.ha.ha.

apa arti dari pertemuan dengan wajah yang saling menatap
apa arti dari senyuman yang biasa keluar dari sunggingan bibir seorang hawa
apa arti malam jika hanyut tanpa sang bulan
apa arti deru yang menciptakan haru

malam kemarin hanya sebuah perjalanan singkat
yang aku yakin akan membuahkna perjalanan panjang tak berujung
ya, kalau dibolehkan dan di izinkan oleh sang maha kuasa tentunya
tanpa mengurangi arti dan melebihkan
aku ingin kamu,

perempuan yang belum lama ku kenal
yang kerap ku sapa namanya “IRA”
entah apa nama panjang
yang jelas aku ingin kamu
meski hadangan dan tantangan ke depan sesulit meruntuhkan menara Pissa

aku tak bermodal
aku cacat,
secacat cacatnya orang yang paling cacat yang pernah terlahir
aku ingin kamu “Ira”
bukannya aku terobsesi atau apalah disebutnya
aku yakin aku bisa meraihmu
meski aku tahu sainganku sangatlah berat
dia punya segalanya

namun apakah cinta harus terbatas oleh dinding gelimang harta
ataukah hanya sebatas ketampanan wajah
kurasa tidak
aku bisa
aku bisa
tunggu aku disana…
tunggu aku hadir dan memelukmu erat tuk kujadikan kekasih hatiku…

Puncak Bogor, 30 Juni 2012

Minggu, 17 Juni 2012

Kenanganku (Aku dan Dia di Rumah Makan Sunda)

Standard

Bercerita tentang masa lalu. Setiap orang pastinya mempunyai masa lalu atau yang kerap disapa dengan kenangan. Kenangan dapat berupa sesuatu yang indah dan kadang juga menyisakan keterpurukan dan kesakitan yang meraja. Keindahan yang tercipta di masa muda sepertiku ini telah mebuatku teringat dengan syair yang di ciptakan oleh Master piece berkelas seperti kahlil Gibran dengan syairnya yang berjudul “Keindahan” berikut sedikit syair yang ku ingat :

Keindahan menjadi milik usia muda,
tapi keremajaan yang untuknya dunia ini diciptakan tidak lebih dari sekadar mimpi yang manisnya diperhamba oleh kebutaan yang menghilangkan kesedaran.
Akankah hari itu datang, ketika orang-orang bijak menyatukan kemanisan masa muda dan kenikmatan pengetahuan?

Berbicara mengenai masa muda, aku pernah mengalaminya. Meski masa muda kini telah beranjak pergi meninggalkanku dengan perlahan. Aku akan sedikit menceritakan masa laluku yang seharusnya telah terkubur dalam pasung kematian. Namun, aku hanyalah manusia yang punya nafsu untuk menggali dan membukanya kembali, hanya sekedar mengingat dan tersenyum sendiri dikala kesepian yang selalu menguntit. Cibiuk, entah dari mana ini bermula. Cibiuk sendiri merupakan nama daerah di Garut yang terkenal dengan kelezatan sambalnya. Terlepas dengan cibiuk yang berada di Garut. Rumah Makan Sunda Cibiuk yang berada di Jalan Buaran, Rawa-Buntu Kelurahan Rawa Buntu, Serpong Tangerang Selatan atau lokasinya bisa dilihat di streetdirectory yang tertera pada gadget streetdirectory.com yang telah saya pasang. Di sinilah kisahku bermula, kisahku sebagai perjalanan masa muda yang berwarna. Aku bertemu dengan dia, dia yang menjadi putri salju dihatiku didaerah tropis negeri Indonesia. (hahaha.. lebay banget yah)
Iya benar sekali tepatnya di sini, rumah makan sunda cibiuk yang ada di daerah serpong ini. Ayam bakar sambal ijo, menjadi menu pilihan yang fantastis. Wajahnya yang berubah menjadi merah jingga tatkala melahap sambal ijo cibiuk. Lucunya dia, dengan pesonanya yang melanggar keindahan dunia. Selain itu juga di rumah makan sunda cibiuk ini terdapat saung yang menjadi kenangan indah tatkala senja mulai menyapa kala itu. Di atas sangung yang langsung menghadap ke sawah ini terlihat jelas lambaian bunga-bunga lili berwarna ungu. Warna kesukaan putrid hatiku, syahdu rasanya melihat pemandangan ini. Apalagi di temani suara gemericik air dari kolam ikan yang ada disekitar saung. Indahnya rumah makan ini mungkin dapat kugambarkan bagian kecil dari keindahan surga yang telah diturunkan kebumi. (haha hiperbola banget yah) yah hanya ini yang bisa aku sampaikan.
Rumah makan Sunda Cibiuk memang mantap dengan kulinernya, ayam bakar sambal ijo dan es teh manis adalah menu favoritku dan dia perempuan yang pernah mengisi kanvas kehidupanku dengan warnanya. Thanks, ini adalah kenangan terindahku bersama dia Rumah Makan Sunda Cibiuk.

Senin, 28 Mei 2012

Renungan Galau (bukan budak cinta/galau)

Standard
Tuhan menciptakan kita dua kaki untuk berjalan
Menciptakan dua tangan kita untuk memegang
Menciptakan dua telinga kita untuk mendengar
dan dua mata untuk melihat
Tapi kenapa tuhan hanya menganugerahkan sekeping hati kepada kita?
"karena Tuhan telah memberikan sekeping hati lagi pada seseorang untuk kita mencarinya"
"itulah "CINTA"


Jangan sesekali mengucapkan selamat tingal jika kita ingin mencoba
Jangan sesekali menyerah jika kita masih merasa sanggup
Jangan sesekali mengatakan "kita tidak mencintainya lagi" jika kita masih tidak dapat melupakannya
Cinta datang pada orang yang masih mempunyai harapan walaupun mereka telah dikecewakan.
Kepada mereka yang masih percaya walaupun mereka yang telah dikhianati
Kepada mereka yang masih ingin mencintai walaupun mereka telah disakiti sebelumnya.
Dan kepada mereka yang memiliki keberanian dan keyakinan untuk membangun kepercayaan.

         Jangan sampai kita menyimpan kata-kata cinta pada orang yang tersayang hingga dia meninggal dunia dan akhirnya kita terpaksa mencatat kata-kata cinta itu pada pusaranya. sebaiknya ungkapakanlah kata-kata cinta yang tersimpan didalam benak kita. sekarang selagi ada hayatnya. mungkin tuhan menginginkan kita bertemu dan bercinta dengan orang yang salah sebelum bertemu dengan orang tepat. sebaiknya kita harus mengerti bagaimana berterimakasih atas karunia tersebut.


         Cinta dapat merubah pahit menjadi manis, debu menjadi emas, keruh menjadi bening, sakit menjadi sembuh, derita menjadi nikmat dan kemarahan menjadi rahmat. sungguh menyakitkan mencintai orang yang tidak mencintai kita, tetapi lebih menyakitkan adalah mencintai seseorang dan kita tidak memiliki keberanian menyatakan cinta itu padanya. seandainya kita ingin mencintai dan ingin memiliki hati seseorang ibaratkanlah seperti mempunyai sekuntum mawar merah. ibarat kata, kita mencium harum mawar tersebut, tetapi ada kalanya kita merasakan bisa duri mawar itu menusuk jari. hal yang menyedihkan saat hidup adalah kita bertemu seseorang yang sangat berarti bagi kita hanya untuk menemukan bahwa pada akhirnya menjadi tidak berarti dan kita harus membiarkannya pergi.

        Kadang kala kita tidak menghargai orang yang mencintai kita sepenuh hati, sehingga kita kehilangannya. pada saat itu, tiada guna penyesalan karena perginya tanpa berkata lagi. cintailah seseorang itu atas dasar siapa dia itu sekarang dan bukan siapa dia sebelumnya. kisah silam tidak perlu diungkit lagi. Sekiranya kita benar-benar mencintainya setulus hati.

        Hati-hati dengan cinta. kadang cinta dapat membuat orang yang sehat menjadi sakit. Orang yang gemuk menjadi kurus, orang normal menjadi gila, orang kaya menjadi miskin, raja menjadi budak, jika cintanya itu disambut leh para pecinta palsu. Kemungkinan yang kita sayangi atau cintai tersimpan keburukan didalamnya. dan kemungkinan apa yang kita benci tersimpan kebaikan didalamnya. Cinta kepada harta artinya bakhil, cinta kepada perempuan artinya alam, cinta kepada diri sendiri artinya bijaksana, cinta kepada mati artinya hidup dan cinta kepada tuhan artinya taqwa. lemparkanlah orang yang berbahagia dalam cinta kedalam laut, pasti dia akan membawa seekor ikan. lemparkanlah juga seseorang yang gagal dalam bercinta kedalam segudang roti, pasti ia akan mati kelaparan. Seandainya kita dapat berbicara dalam semua bahasa manusia dan alam, tetapi tidak memiliki rasa cinta dan kasih dirimu tak ubah seperti gong yang bergaung atau sekedar air yang bergemericik.

         Cinta adalah keabadian, dan kenangan adalah hal yang terindah dalam cinta yang pernah dimiliki. siapapun pandai dalam menghayati cinta, namun tak seorangpun dapat menilai sekepng cinta. karena cinta bukan suatu wujud yang dapat dilihat oleh kasat mata. sebaliknya, cinta hanya dapat dirasakan melalui hati dan perasaan. cinta mampu melunakkan besi, menghancurkan batu, membangkitkan yang mati dan meniupkan kehidupan kepadanya serta membuat budak menjadi pemimpin. itulah dahsyatnya cinta. cinta adalah sebenarnya membiarkan orang yang kita cintai menjadi dirinya sendiri. dan tidak merubahnya seperti gambar yang kita inginkan. jika tidak, kita hanya mencintai pantulan diri kita sendiri yang kita temukan dari dalam dirinya. kita tidak akan pernah tahu bila kita akan jatuh cinta, namun apabila sampai saatnya itu, raihlah dengan kedua tanganmu dan jangan biarkan dia pergi dengan sejuta rasa tanda tanya dihatinya.

        Cinta bukanlah kata murah dan lumrah, tetapi cinta adalah anugerah Tuhan yang indah dan suci jika manusia dapat melihat dan menilai kesucian. bercinta memang mudah, untuk dicintai juga memang mudah. tapi, untuk dicintai oleh orang yang kita cintai itulah yang sukar diperoleh. jika saja kehadiran cinta sekedar untuk mengecewakan lebih baik cinta itu tak pernah hadir. karena cinta sesuatu yang membawa keindahan dan kebahagiaan didalamnya. Cinta itu seperti kupu-kupu, tambah dikejar tambah lari. tapi kalau dibiarkan terbang, dia akan datang dengan sendirinya ketika kita tidak mengharapkannya. cinta dapat membuatmu bahagia, tapi sering juga bikin sedih tap cinta baru berharga kalau diberikan kepada seseorang yang menghargainya. Jadi, janganlah terburu-buru dan pilih yang terbaik.

cinta bukan bagaimana menjadi pasangan yang sempurna bagi seseorang, tapi bagaimana dapat menemukan seseorang yang dapat membantu menjadi dirimu sendiri.
jangan pernah bilang "I Love You'" kalau kita tidak pernah peduli
jangan pernah membicarakan perasaan yang tak pernah ada
jangan pernah menyentuh hati seseorang kalau sentuhan itu untuk menghancurkan hatinya
jangan pernah menatap matanya kalau semua dilakukan kita hanya untuk berbohong
hal yang paling kejam yang dilakukan seseorang kepada orang lain adalah "membiarkannya jatuh cinta, sementara kita tidak berniat untuk menangkapnya"
cinta bukan "ini salah kamu" tapi "maafkan aku"
bukan "kamu dimana sih" tapi "aku disini"
bukan "gimana sih kamu" tapi "aku ngerti kok"
bukan "coba kamu gak kayak gini" tapi "aku cinta kamu seperti kamu apa adanya"





           Kesedihan dan kerinduan hanya terasa selama yang kita inginkan dan menyayat sedalam yang kita ijinkan. yang berat bukan bagaiamana cara mengurangi kesedihan dan kerinduan. tapi bagaimana cara belajar darinya. cara jatuh cinta, jatuh tapi jangan terhuyung-huyung. Konsisten tapi jangan memaksa, berbagi dan jangan bersikap tidak adil. Mengerti dan cobalah untuk tidak banyak menuntut. Sedih, tapi jangan pernah simpan kesedihan itu. memang sakit melihat orang yang kita cintai sedang berbahagia dengan orang lain. tapi lebih sakit lagi ketika orang yang kita cintai itu tidak berbahagia bersama kita. Cinta akan menyakitkan ketika kita akan berpisah dengan seseorang. Lebih menyakitkan apabila kita dilupakan oleh kekasih tapi cinta akan lebih menyakitkan lagi apabila seseorang yang kita sayangi tidak tahu apa yang sesungguhnya kita rasakan. yang paling menyedihkan dalam hidup ini adalah ketika menemukan seseorang dan membuat kita jatuh cinta hanya untuk menemukan bahwa dia bukan untuk kita dan kita sudah menghabiskan waktu yang banyak dengan orang yang tak pernah menghargainya.

cinta adalah semangat, cinta adalah kepercayaan, cinta adalah energi yang tak bisa dimusnahkan. ia hanya bisa berubah bentuk. cinta memang tak harus memiliki, karena mencintai adalah memberi tak pernah meminta.

Senin, 14 Mei 2012

Tanpa Judul

Standard
dear diary,

hari ini entah aku harus menuliskan apa.Menulis apa yang ingin aku luapkan dari hanya sekedar penyampaian perasaanku semata.
aku hanya ingin berpikir positif, itu saja. Tanpa ada belenggu yang menghalangi mimpi indahku malam ini.Namun, apa daya, mimpi indah yang kugadang-gadang akan hadir menepis segala gundahku malah berganti dengan seringai wajah serigala buas dari hutan sebelah.


Kembali aku harus teringat Sekar Ayuning Ratriku...
meskipun aku mencoba berusaha sekuat tenaga dan segenap pikiranku untuk menghunus semua rasa dan bayang yang belum mendarah daging terhadapnya.Ternyata tak semudah membiarkan kabut gelap menyingkap tabir kelam. Susah bahkan tak bisa melupakannya begitu saja. meski ku tahu dia bukan siapa-siapa bagiku. Dia hanyalah seorang gadis yang baru kukenal dan itupun tak sengaja. Gadis yang baru sepatah atau dua patah kata berucap padaku. namun, seperti mebuang kenangan bersama orang yang telah bersamaku berpuluh abad. Sulit bahkan tak bisa untuk membuang rasa ini.



Sekar Ayuning Ratri...
entah sampai kapan pengembaraan ini akan berakhir....
semoga bahagia selalu mendampingimu disana. amien

Kamis, 03 Mei 2012

Apa arti sebuah perkenalan, jika harus berpisah?

Standard
kala itu aku bertemu denganmu sekali saja,
seakan dunia itu terasa sempit,
jarak dapat dipangkas oleh waktu

sebenarnya aku tak ingin berkenalan denganmu waktu itu,
karena aku rasa itu semua percuma,
karena kalau kita tidak lagi bertemu itu hanya akan menyisakan bayangan
mengapa kita tidak berusaha untuk saling mengenal dan untuk berusaha bertemu?
"karena pertemuan pertama akan menyisakan rasa penasaran"
"dan pertemuan kedua akan menyisakan rasa rindu"
"dan aku tak mau merindu"
"biar takdir yang mempertemukan kita"

aku takut...
aku takut seperti embun yang pudar sebelum pagi berlalu
aku takut...
aku takut seperti malam yang ada dalam kegelapan

Senin, 09 April 2012

Sekar Ayuning Ratri (Kenapa harus seperti ini?)

Standard

Kenapa datang masa ini. Masa yang sebenarnya tak ingin ku ulangi kembali. Masa yang tak bisa kutebak kapan datang dan perginya. Kembai lagi, aku harus menata hati. Mulai dari serpihan-serpihan kecil yang tercecer di ruang berongga. Harus kupunguti satu per satu hingga tiada sisa. Seperti membenamkan diri dalam lumpur hidup dan kemudian dengan mudahnya tersedot hingga tiada. Disini, di malam yang indah entah hilang kemana. Bintang-bintang malam yang hilang ditelan badai hitam. Diatas altar sang langit yang luas sekalipun. Tak kutemukan setitik cahaya bintang malam ini. Hanya ada sang bulan sendiri berpangku tangan. Memapah dirinya  dalam gelisah. Ada apa dengan hari, ada apa dengan hati?
“Sekar Ayuning Ratri”, berjalan sendiri diatas jembatan kemuning emas. Langkahnya gontai, senyumnya pasti, wajahnya memang seperti itu. Dilahirkan dari rahim seorang ibu atau entah dari rahim seorang dewi khayangan. Hanya sketsa yang bisa aku hadirkan malam ini. Bukan tentang sketsa angsa putih yang ada di danau pekarangan sebelah. Bukan pula sketsa pelangi yang menukik diantara bukit-bukit pegunungan yang rimbun.
Jujur aku kacau. Entah apa yang menjadi penyebab dari semua kegundahan yang ada. Tiba-tiba datang, menyeruak hadir , memberi cahaya kemudian redup, kemudian hilang dan entah kemana. Damn, kisah apa yang harus terjalani kembali? Apakah kotak yang dulu kusimpan rapat telah terbuka kembali. Tapi, siapa yang telah menemukan kunci yang telah ku buang didalamnya samudera kehidupan?  Siapa yang berhasil menemukannya dan membukanya kembali?

“hanyalah aku,yang tertinggal disini. Bukan apa-apa dan siapa-siapa. Hanya selembar nyawa yang terlalu menganggap besar dunianya. Walau kadang-kadang tersesat di dalamnya.”


Untuk langit. Untuk bumi. Untuk hidup. Dan untuk semua hal-hal mencengangkan yang terjadi diatasnya. Untuk semua kisah yang tak kutahu apa isinya. Hal besar apa yang akan terjadi dan menggantikan kisah-kisahku yang rumit ini. Atau bahkan menambahkan beban dipungguku yang semakin renta.

Apakah ini perihal cinta….?
Sebuah isyarat yang mungkin menjadikanku seperti ini,
Jalan yang sukar dan curam,
Dekaplah jika memang sayapnya tlah memelukmu,
Walaupun pedangnya yang tersembunyi diantara sayap-sayapnya bisa melukaimu
Dengarkanlah kalau dia bicara padamu, percayalah padanya.
Walau suaranya bisa membuyarkan mimpi-mimpimu bagai angin utara mengobrak-abrik taman.
Karena sebagaimana cinta memahkotai engkau, demikian pula dia kan menyalibmu.

Aku tak ingin seperti ini terus menerus. Terkepung dan tersudut dalam tempurung. Tak bisa leluasa ku bermain dengan hari dan berlari-lari mengejar mimpiku ditapal batas. Hariku masih panjang meski aku tahu mata-mata itu selalu bersembunyi dibalik dedaunan. Diantara gemericik air yang mengalir di atap rumah. Biarkan menjadi rahasia antara aku dan perasaanku. Antara aku dan cerita cinta yang berhasil menggauliku. Biarkan aku menyimpannya dalam rak-rak yang telah kusediakan sebelumnya.
See you tomorrow and I know it’s gonna be alright…

Senin, 9 April 2011 22:13 WIB
Bogor,