Senin, 22 Juli 2013

Selembar Rindu di Keheningan Hujan

Standard
Ada kala mentari tak nampak diseberang sana. Tak seperti biasanya. Entah dimana dia menyembunyikan bagian tubuhnya yang konon sangatlah besar. Menyembunyikan rona wajah indah cemerlang yang selalu di agung-agungkan. Itulah dia sang mentari pemberian ilahi yang tidak pernah ingkar janji. Masih...

Selasa, 12 Maret 2013

Sepetik Nama (masih kusimpan)

Standard
Empat tahun silam, Dimana sang kumbang menjatuhkan pada satu bunga, tak begitu cantik namun cukup eksentrik... Meski disekitar banyak bunga yang melambaikan mahkotanya untuk direguk... Ya bunga itu adalah kamu... Namamu elok, Entah kenapa nama yang ku kantongi itu terbuka dari kotak pandoranya, Apa...

Selasa, 08 Januari 2013

Jumat, 21 Desember 2012

Sebait Renungan (Menjadi Lebih Baik)

Standard
Adakalanya kita merasa bangga dan tertawa lepas, selepas-lepasnya. Mengabaikan mereka yang ada disekitar kita. Acuh, masa bodoh dan bahkan membusungkan dada lebih tinggi. Adakalanya juga kita merasa kecewa dan dikecewakan. Tertunduk lesu tanpa ekspresi sedikitpun. Memandang mereka yang ada disekeliling kita hanyalah musuh. Kenapa itu terjadi? hal ini tak lepas dari arogansi yang menyelimuti selaput...

Kamis, 20 Desember 2012

I Hate Today (Pasti Ada Hikmah Dibaliknya)

Standard
            Jujur, hari ini entah ada apa? mungkin ada yang salah dengan rentetan waktu yang dilalui dari detik menuju menitik hingga berevolusi menjadi jam dan akhirnya rangkaian jam yang menjadi satu kesatuan yang biasa disebut hari. Kenapa dengan hari ini? Nampak ketidak beruntungan menghinggapi dan memaksaku memamahnya dalam kegamangan.        ...

Rabu, 05 Desember 2012

Cerita Kita Sama

Standard
Cerpen oleh: Rheinna Isabila dan Pangeran Galau Jakarta, 1 September 2010 Cerita kita sama Sama-sama pernah di campakkan oleh sang angin Harapan kita sama Sama-sama ingin berjalan dan terhenti dalam damai senja yang ungu Mencoba berdiri diantara keterasingan Ruang Sunyi 2010 *** Kebumen, 1 September 2010 Kereta yang kutumpangi masih melaju dengan cepatnya membelah sawah yang terbentang hijau....

Jumat, 16 November 2012

Daun di Ranting Penghujung

Standard
Aku masih juga menatapnya, tapi menyangsikan apakah keberadaanku di sini dirasakan olehnya. Ia masih sama seperti dahulu, sibuk memandangi dedaunan kering yang jatuh tertiup oleh angin. "Lihatlah, daun itu indah..." Sukma menunjuk daun-daun yang menari karena ditiup angin. Aih, Sukma, lagi-lagi...