Minggu, 17 Juni 2012

Kenanganku (Aku dan Dia di Rumah Makan Sunda)

Standard

Bercerita tentang masa lalu. Setiap orang pastinya mempunyai masa lalu atau yang kerap disapa dengan kenangan. Kenangan dapat berupa sesuatu yang indah dan kadang juga menyisakan keterpurukan dan kesakitan yang meraja. Keindahan yang tercipta di masa muda sepertiku ini telah mebuatku teringat dengan syair yang di ciptakan oleh Master piece berkelas seperti kahlil Gibran dengan syairnya yang berjudul “Keindahan” berikut sedikit syair yang ku ingat :

Keindahan menjadi milik usia muda,
tapi keremajaan yang untuknya dunia ini diciptakan tidak lebih dari sekadar mimpi yang manisnya diperhamba oleh kebutaan yang menghilangkan kesedaran.
Akankah hari itu datang, ketika orang-orang bijak menyatukan kemanisan masa muda dan kenikmatan pengetahuan?

Berbicara mengenai masa muda, aku pernah mengalaminya. Meski masa muda kini telah beranjak pergi meninggalkanku dengan perlahan. Aku akan sedikit menceritakan masa laluku yang seharusnya telah terkubur dalam pasung kematian. Namun, aku hanyalah manusia yang punya nafsu untuk menggali dan membukanya kembali, hanya sekedar mengingat dan tersenyum sendiri dikala kesepian yang selalu menguntit. Cibiuk, entah dari mana ini bermula. Cibiuk sendiri merupakan nama daerah di Garut yang terkenal dengan kelezatan sambalnya. Terlepas dengan cibiuk yang berada di Garut. Rumah Makan Sunda Cibiuk yang berada di Jalan Buaran, Rawa-Buntu Kelurahan Rawa Buntu, Serpong Tangerang Selatan atau lokasinya bisa dilihat di streetdirectory yang tertera pada gadget streetdirectory.com yang telah saya pasang. Di sinilah kisahku bermula, kisahku sebagai perjalanan masa muda yang berwarna. Aku bertemu dengan dia, dia yang menjadi putri salju dihatiku didaerah tropis negeri Indonesia. (hahaha.. lebay banget yah)
Iya benar sekali tepatnya di sini, rumah makan sunda cibiuk yang ada di daerah serpong ini. Ayam bakar sambal ijo, menjadi menu pilihan yang fantastis. Wajahnya yang berubah menjadi merah jingga tatkala melahap sambal ijo cibiuk. Lucunya dia, dengan pesonanya yang melanggar keindahan dunia. Selain itu juga di rumah makan sunda cibiuk ini terdapat saung yang menjadi kenangan indah tatkala senja mulai menyapa kala itu. Di atas sangung yang langsung menghadap ke sawah ini terlihat jelas lambaian bunga-bunga lili berwarna ungu. Warna kesukaan putrid hatiku, syahdu rasanya melihat pemandangan ini. Apalagi di temani suara gemericik air dari kolam ikan yang ada disekitar saung. Indahnya rumah makan ini mungkin dapat kugambarkan bagian kecil dari keindahan surga yang telah diturunkan kebumi. (haha hiperbola banget yah) yah hanya ini yang bisa aku sampaikan.
Rumah makan Sunda Cibiuk memang mantap dengan kulinernya, ayam bakar sambal ijo dan es teh manis adalah menu favoritku dan dia perempuan yang pernah mengisi kanvas kehidupanku dengan warnanya. Thanks, ini adalah kenangan terindahku bersama dia Rumah Makan Sunda Cibiuk.

7 komentar:

Nonet Te mengatakan...

wah3.. saya jadi pingin juga nyobain ayam sambal ijonya.. tulisannya romantis banget :)

salam,

Pangeran Galau mengatakan...

makasih yah... silahkan mencoba :) slamkenal juga

A&K mengatakan...

pangeran galau,..,
romantis betul...semangat deh..

oh ya, untuk postingannya.. udah keren.. tinggal tambahin kata streetdirectory yang di link ke streetdirectory.com Ok

Postingan ini udah di publish di Kumpul di Lounge Event Tempat Makan Favorit

sukses selalu
salam bahagia

boomberita mengatakan...

antara galau dan makanan...

Deden mengatakan...

Nice share,, yang masak orang sunda bukan ya?

Pangeran Galau mengatakan...

Boomberita : haha... memang hati dan rasa lapar itu sama2 melahirkan yang namanya perasaan (jeh teori dari mana??) hha.. yang penting bukanlah galau dan makanan, intinya saya ingin kembali dengannya lagi... #curhat

Pangeran Galau mengatakan...

mas deden : untuk siapa yang berperan berada dibalik layar dapur, saya tidak terlalu memperhatikannya kang deden... yang terpenting adalah satu... saya suka dan cewek (maksudnya mantan) hehe suka... salam