Selasa, 03 Juli 2012

mencintai tanpa arti (hanya lamunan)

Standard
mencintai tanpa arti
bukan berarti aku tak punya kendali akan rasa ini
memang aku tahu pertemuan pertama adalah rasa
pertemuan kedua adalah cinta
dan terkahir pertemuan ketiga adalah luka…
ha.ha.ha.ha.

apa arti dari pertemuan dengan wajah yang saling menatap
apa arti dari senyuman yang biasa keluar dari sunggingan bibir seorang hawa
apa arti malam jika hanyut tanpa sang bulan
apa arti deru yang menciptakan haru

malam kemarin hanya sebuah perjalanan singkat
yang aku yakin akan membuahkna perjalanan panjang tak berujung
ya, kalau dibolehkan dan di izinkan oleh sang maha kuasa tentunya
tanpa mengurangi arti dan melebihkan
aku ingin kamu,

perempuan yang belum lama ku kenal
yang kerap ku sapa namanya “IRA”
entah apa nama panjang
yang jelas aku ingin kamu
meski hadangan dan tantangan ke depan sesulit meruntuhkan menara Pissa

aku tak bermodal
aku cacat,
secacat cacatnya orang yang paling cacat yang pernah terlahir
aku ingin kamu “Ira”
bukannya aku terobsesi atau apalah disebutnya
aku yakin aku bisa meraihmu
meski aku tahu sainganku sangatlah berat
dia punya segalanya

namun apakah cinta harus terbatas oleh dinding gelimang harta
ataukah hanya sebatas ketampanan wajah
kurasa tidak
aku bisa
aku bisa
tunggu aku disana…
tunggu aku hadir dan memelukmu erat tuk kujadikan kekasih hatiku…

Puncak Bogor, 30 Juni 2012

0 komentar: