Kamis, 13 Oktober 2011

Standard
Sikap dan Keterbatasan
*tersenyumlah setiap saat

Tentunya anda pernah mendengar nama Thomas Alva Edison dan George Westinghouse. Dua nama yang telah disebutkan bukanah orang yang sukses dengan kelebihan dan kesempurnaan yang diturunkan begitu saja oleh Tuhan pencipta alam, melainkan mereka adalah orang-orang yang hidup dari sikap yang bermental baja, ulet dan pantang menyerah meski keterbatasan yang mereka miliki.
Thomas Alva Edison, dia diangap bodoh oleh lingkungannya terutama lingkungan sekolahnya. Dia akhirnya keluar dari sekolah karena lingkungan sekolah yang sama sekali tidak cocok untuknya. Tapi berkat kerja keras, berani mencoba dan berulang-ulang. Sejarah membuktikan, banyak hal paten dimilikinya dan terutama karyanya yang monumental adalah lampu listrik yang sampai sekarang ini kita pakai sebagai penerangan di gelapnya malam. Subhanallah….!!!
George Wstinghouse, dia juga dianggap bodoh dan lamban oleh pengajarnya dan diminta meninggalkan perguruan tinggi. Meskipun awalnya mengalami hal-hal yang negative dari lingkungannya ternyata dia memperoleh hak paten atas kreativitasnya lebih dari 400 buah. Dia juga berhasil membina kerajaan bisnisnya yang saat itu tidak banyak tandingannya. Diakhir hayatnya dia mengalami kelumpuhan tapi tetap memimpin proyeknya dari atas kursi roda dan meninggal dikelilingi sketsa-sketsa proyek terakhirnya.

Apa pelajaran berharga yang dapat kita cermati dan mengambilnya sebagai pembelajaran yang berharga dari kedua kisah orang yang dianggap bodoh diatas? Orang-orang yang dianggap bodoh itu tidak mau diam saja. Mereka tidak mau menerima pendapat negatif dari orang sekitarnya, dan sebaliknya memilih untuk menjadi salah satu yang paling kaya dan paling kreatif dalam sejarah.

Saya bertanya, bagaimana dengan kita? orang yang lulus sekolah, entah itu SMP atau SMA bahkan lulus perguruan tinggi. Tidakkah kita berkaca pada mereka yang dianggap bodoh oleh lingkungannya? Apakah kita juga akan menerima hal-hal negatif begitu saja dari lingkungan sekitar? Mereka yang dianggap bodoh saja bisa menjadi besar, kenapa kita tidak bisa?

Saya berharap mudah-mudahan saya (penulis.red), anda memilih untuk mempercayai diri sendiri dan mengejar impian walaupun orang lain memandang negatif tentang kemampuan anda.

Sebuah Keramat : Jenius adalah satu persen inspirasi dan sembilan puluh sembilan persen adalah keringat. Karena itu teruslah maju jangan hiraukan pandangan negatif, perlu anda ingat kembali bahwa layang-layang mampu terbang tinggi karena mampu melawan angin bukan menuruti angin. (Thomas Alva Edison)

0 komentar: