Duduk diatas besi berjalan
Diantara deru mesin berirama
Memecah sunyi jalan empit pegunungan
Meliuk dinatara kabut dingin melodi hidup
Akhir, terhenti pada suatu titik
Menapakkan kaki diatas kerikil-kerikil biru berdua
Melangkah tapak demi tapak anak tangga yang masih kokoh mencengkeram bumi
Terkadang, aku mencuri pandangmu
Damai memandang senyum mengembang tawa
Tawamu dibalik ranting kering
Bebatuan belerang kawah putih
Tak dihirau aroma khas menyengat
Pekat, pencipta perih disudut mataku dan matamu…
Memandang jauh hamparan kawah putih,
Tak beriak, tenang nan menghangatkan…
Diselimuti kabut-kabut tipis belerang…
Berdiri dan jalan merongga…
Sebenarnya tak ingin kulepas masa ini…
Masa-masa indah berdua bersama…
Menghabiskan sisa usiaku yang tak lama lagi…
Bandung, 5 Juni 2011
2 komentar:
di atas besi berjalan itu juga kau bernyanyi ria saat kekasihmu terlelap karena capeknya, hahahaha....
hmmm,, emang kapan?? haha
Posting Komentar