Harusnya aku tahu…
Harusnya aku mengerti…
Apa yang kamu inginkan,
Aku tahu dan sudah cukup tahu
Bahwa kau inginkan membuatku jauh,
Mengektradisi diriku kepulau terpencil
Jauh…. Jauh sekali disana,
Aku bukan sebuah peri tanpa serbuk ajaib,
Aku rerumputan tanpa tanaman,
Semua gersang… semua hilang,
Menjauh, sangat jauh dan aku tak bisa menggapaimu…
Wahai purnama yang tertutup kabut...
Selasa, 07 Agustus 2012
Power from Emak (pegawai borongan bagian kupas kulit udang)*
Standard
*penulis
adalah mahasiswa aktif IPB jurusan Teknologi Hasil Perairan dan Anggota
Community of Santri Scholar of Ministry of Religious Affairs dan sekaligus
Editor i(dot).com Magazine
Senyum
itu. Meski tertutup oleh masker yang setiap harinya melekat saat jam kerja
dimulai sampai selesai waktunya. Aku yakin senyumnya adalah senyum yang
terindah untuk menjalani kehidupan. Mencari tambahan nafkah...
Langganan:
Postingan (Atom)