Jumat, 09 Maret 2012

Tiga Otak Pengambil Keputusan

Standard
Jika kita harus memilih, berarti kita harus mengambil suatu keputusan. Lalu apa yang mempengaruhi seseorang dalam setiap pengambilan keputusan?
Dr. Paul McLean, dalam “The triune brain theory” menyatakan bahwa otak manusia terbagi dalam 3 bagian, yaitu otak fisik, mamalia dan manusia. Otak Fisik (R Complex), adalah bagian otak yang bertanggung jawab atas semua operasi proses tubuh seperti detak jantung, fungsi saraf, aliran darah, penglihatan, pendengaran, penciuman, dan sebagainya. Kedua, adalah otak mamalia (Lymbic System) atau sebut saja dengan otak EMOSI adalah otak yang berfungsi menimbulkan rasa atau emosi seperti marah, sedih, senang, takut dan sebagainya. Terakhir, otak manusia (Neo Cortex) atau sebut saja otak LOGIKA adalah bagian otak yang berhubungan dengan logika termasuk alasan, perhitungan, rasionalisasi, sebab-akibat, dan sebagainya.
Ketiga otak yang adalah merupakan tempat proses pembuatan keputusan dengan alur sebagai berikut. Pertama, diawali dengan pemikiran kemudian melewati peyakinan otak fisik, peyakinan otak emosi dan peyakinan otak logika dan barulah terjadi suatu pengambilan keputusan.
Mari kita lihat factor apa saja yang mempengaruhi PEYAKINAN ketiga otak ini;
   Meyakinkan OTAK FISIK; untuk meyakinakan otak fisik, anda harus memberikan BUKTI FISIK yang dapat dilihat, didengar, dicium, dirasa dikecap dan disentuh. Tanpa adanya bukti fisik, maka otak fisik tidak dapa diyakinkan. Contoh bukti fisik adalah:
-      penjual makanan meyakinkan pembeli akan betapa enak masakannya dengan MENCICIPI masakannya.
-      Pebisnis meyakinkan partner bisnisnya dengan menunjukkan banyak UANG hasil keuntungan bisnisnya.
-      Penjual mobil meyakinkan partner bisnisnya dengan menunjukkan kemewahan mobil yang ingin ia jual. (Walaupun kadang kemewahan tidak menjamin performa)
Beberapa kalimat tanda seseorang teryakinakan otak fisiknya adalah:
-      Menurut pengamatan saya, memang seperti itu
-      Yang saya lihat sih begitu
-      Kedengarannya sih begitu
Meyakinkan OTAK LOGIKA; untuk meyakinkan otak logika, anda harus memberikan alasan yang masuk akal. Alasan yang masuk akal termasuk alasan yang rasionalisme, sebab-akibat dan korelasi satu hal dengan yang lainnya. Tanpa alasan yang masuk akal, otak logika tidak dapat diyakinkan. Contoh logika jika 1+1 = 2 maka 1+2 = 3, itu bukan logika karena itu tidak masuk akal.
Contoh meyakinkan otak logika dengan memberikan alasan yang masuk akal adalah:
-      Jika saya super baik dan memuji wanita, wanita akan memberikan cintanya kepada saya. (1+1=2)
-      Jika saya berkorban untuk wanita, wanita akan berkorban untuk saya (pengorbanan=pengorbanan).
Beberapa kalimat tanda seseoran yang teryakinkan otak logikanya:
-      Saya piker sih begitu
-      Kalau dipikir-pikir
-      Menurut pemikiran saya,

Meyakinkan OTAK EMOSI; untuk meyakinkan otak emosi, anda harus memberikan perasaa yang tepat. Tanpa perasaan yang tepat, otak emosi tidak dapat diyakinkan. Contoh emosi (perasaan yang tepat) adalah:
-      Jika wanita galau, buat dia merasa nyaman
-      Jika temanmu bosan, buat dia merasa senang
-      Jika adikmu merasa kesepian, buat dia merasa diperhatikan.
Beberapa kalmat tanda seseorang teryakinkan emosinya adalah;
-      Saya rasa sih begitu
-      Perasaan sih begitu

Lalu jika ketiga PEYAKIN memiliki karakteristik yang berlainan, mana diantara ketiga PEYAKIN ini paling KUAT?
Sama seperti dalam kasus pengambilan keputusan oleh wanita. Jika emosi sudah bermain, tidak peduli alasan tepat atau bukti apapun, anda tidak dapat berkutik. Logika sang wanita mungkin enginginkan pria ganteng, tinggi dan kaya. Namun, jika emosinya memilih pria yang biasa saja, ia rela meninggalkan pria ganteng tinggi dan kaya, DEMI pria biasa tersebut. Emosi juga merupakan jembatan untuk meng-aktifkan naluri.
Naluri merupakan respon-respon otomatis yang dapat bereaksi tanpa kesadaran. Naluri sulit untuk dilawan. Naluri bekerja otomatis tanpa melewati proses kesadaran. Dengan kata lain, secara tidak sadar, naluri dapat diaktifkan dan mengambil alih kendali seseorang untuk melakukan tindakan tertentu, mirip seperti saat anda melihat gadis cantik nan seksi yang lewat didepan anda yang menyebabkan anda otomatis terperangah selama 3 detik.
Jadi intinya disini adalah dalam setiap pengambilan keputusan seseorang yang anda inginkan. Yakinkan otak fisik, kemudian yakinkan otak logika kemudaian yakinkan otak emosi sehingga pengambilan keputusannya akan seperti yang anda harapkan. Kuasai naluri mereka dengan hati-hati.

Selasa, 06 Maret 2012

Perenungan Cinta

Standard
Ada tangan cinta yang menuntun kita sepanjang hidup kita. Ada seberkas cahaya yang menunjukkan jalan yang harus kita tempuh langkah demi langkah berturut-turut. Aku tahu bahwa tuhan yang mencintaiku bersamaku.

“engkau unik dan tiada duanya. Dari keabadian hingga keabadian, hanya ada satu dirimu. Aku mencintaimu dengan cinta yang abadi.”

Cinta pada dasarnya adalah suatu keputusan dan komitmen. Komitmen cinta memanggil kita untuk memberi perhatian dan kesedian mendengarkan.  Jika kita bertanya tentang kedudukan cinta dalam hidup kita, berarti kita juga bertanya: adakah orang lain yang kebahagiaannya sama pentingnya dengan kebahagiaan kita? Jika benar demikian, cinta telah mengisi kehidupan kita.  Wujud cinta adalah peka, bahwa orang  lain  juga membutuhkan, juga ingin berkembang, juga ingin bahagia.

Salah satu perwujudan utama cinta tak bersyarat adalah pembebasan: kita boleh jadi apapun yang kita ingnkan. Cinta tak bersyarat bersifat membebaskan, agar yang dicintai menjadi dirinya sendiri. Cinta membeikan akar dan sayap, rasa memiliki dan kebebasan.
Perenungan cinta memuncak dalm kesadaran suci akan yang ilahi dalam diri kita dan dalam segala hal, sutu pujian yang begitu mesra dan penuh kepasrahan dalam karya-Nya, dimana kita hidup, bergerak, dan ada.
Enta kenapa, bulan malam ini begitu…
Ada titik bua saat aku melihat itu
Ak tidak melihat apapun di samping dengan belakangnya
Hanya memori yang mengerjap-ngerjap muncul
Emosi itu merengek-rengek dan akhirnya lahir
Masih merasa bayi tawa gembiraku
Ini bukan bulanku!!! Ini bukan mimpiku!!! Dan ini bukan imajinasi yang meronta…
Menggelepar romantika di pinggiran jalan.. keropeng!!! Penuh nanah, darah…
Hitung saja, satu, dua, tiga, seratus….
Jari-jariku tak cukup

Bogor, 6 Maret 2011