Selasa, 23 Agustus 2011

Melodi Diri (Meracau tanpa galau)

Standard
Bingung
Gulana,
Sedih,
Gundah,
Tak bisa tersenyum,
Tak dapat ku pikir,
Tak dapat aku terjemah
Entah apa yang sedang ada?
Mengaliri hari dan malamku…
Entah kosong
Namun, aku rasa berisi
Tak dapat aku menulis
Tak dapat aku bersajak
Hingga hanya diam dan membeku seperti es
Di musim hujan
Meleleh,
Menggenang
Dan akhirnya membanjiri kamarku…

Entah harus kutuliskan melodi keindahan atau sajak sendu
Di barisan malam yang mengais perih
Penyesalan ataukah ketidak percayaan
Hingga semuanya harus terjadi dan menjadi

Ha..ha..ha..
Tawaku terbahak menghibur diri…
Sesekali merenung dan terhanyut…
Entah gelombang dahsyat apa yang menyeretku hingga tak berdaya
Ku lihat hanya riak air yang tenang
Bahkan tanpa gelombang sedikitpun
Tak ada gerak sama sekali…

Terkadang deru mesin mengejek telingaku yang tuli
Namun, aku mendegarnya
Telingaku yang tuli
Duh, malangnya kau
Ini semua karena salahku…

Eitsss……
Sebentar….
Aku bukan tuna rungu
Hanya saja telingaku hanya bisa mendengar hal yang buruk
Tak pernah aku memasangnya untuk kebaikan
Entah karena telah tertulis di kitab Lauhil Mahfudz
Ataupun karena aku sendiri yang bodoh…

Prak…prak…prak…
Tamparan yang kuberikan kepada kedua pipiku yang manis
Pipi yang tentunya tak berlesung bak bidadari
Aku sengaja
Menamparnya untuk mencoba membangunkan aku dari ketidak sadaran…
Dari mimpi panjang yang entah kapan berakhirnya…
Pipiku memerah…
Bahkan sepuluh menit kemudian aku lihat melebam ungu
Seperti warna langit di senja temaram
So beautiful…
Hahahahahaha…..

Aku ingin demo…
Aku ingin protes…
Aku ingin mengadu…
Namun, untuk apa?
Untuk siapa?
Pada siapa?
Manusia bodoh…
Aku bodoh…
Ha..ha..ha..

Dasar anjing yang terus menggonggong…
Security rumah kosong yang dibayar murah…
Cukup hanya dengan setangkai tulang sisa majikan…
Gonggongan yang akan menghiasi ketika ada dan tiadanya sang majikan…

Aku gusar…
Ah, cukup… cukup… cukup…
Aku takut kata-kataku membuat kalian semakin gila
Semakin tidak mengerti dengan selongsong kata-kata sampah yan berjajar…
Seperti pajurit yang berlaga di medan perang…
Dor… dor… boooommmm….
Musuh datang…
Tiarap…
Dan akhirnya aku mati tertembak selongsong timah panas
Menembus jantung kecilku
Dan akhirnya aku dan Izroil terbang bersama
Melihat kalian dari atas yang trus melongo
Seakan tidak percaya bahwa orang sepertiku bisa mati….

Senin, 23:17 WIB
Bogor, 22 Agustus 2011

Sabtu, 13 Agustus 2011

Mozaik Pilihan

Standard
Dalam hidup manusia dihadapkan dengan pilihan. Kenapa sebenarnya pilihan itu ada dan kenapa kita harus memilh??? Mungkin ini ada kaitannya dengan sesuatu yang kita sering bilang "opportunity". Ya, itu karena dalam hidup kita sering dihadapkan dengan beberapa pilihan, dan kita dituntut untuk mengambil keputusan. Yakinlah setiap pilihan pasti akan ada resikonya, disinilah kita harus cermat untuk bisa memilih resiko yang paling kecil dari setiap pilihan kita. Life is a choice semua pilihan terbesar dalam hidup kita tidak pernah ada yang mudah. Namun, kita tetap harus memilih dan putuskan sesuatu itu dengan cepat dan tentunya dengan pemikiran yang matang. Keputusan yang demikian akan membuat kita sadar benar atau tidaknya pilihan kita terhadap sesuatu. Jika benar, teruskan dan pertahankan sebaik dan pergunakan semaksimal mungkin. Namun, jika sebaliknya/keputusan atau pilihan kita itu salah maka bersegeralah untuk memperbaikinya dan putuskan untuk membawanya kepada jalan pilihan yang benar.
Pilihan yang salah bukan berarti dunia sudah berakhir seketika waktu. Justru dengan salahnya pilihan kita, introspeksi diri dan tentunya niat awal kita harus dibenahi. Jadikan sebagai batu loncatan yang akan membawa kita seribu kali bahkan berjuta kali melompat kedepan yang lebih baik tentunya, dan ketika kita mendapatkan sesuatupun, sebenarnya kita telah kehilangan kesempatan untuk mendapatkan sesuatu. Sehingga disini kita harus bijak, untuk mendapatkan sesuatu kesempatan yang lebih besar dan mengorbankan sesuatu yang lebih kecil. Itu sangat mungkin karena manusia di bekali akal, pikiran dan emosi untuk memilih suatu hal. Jadi gunakan potensi yang kita miliki untuk menentukan pilihan yang tepat, sehingga membuat kita menjadi manusia yang lebih bijak...Amien SALAM SUKSES!!!

Kelimpahan hidup tidak ditentukan oleh berapa lama kita hidup, tetapi sejauh mana kita menjalani kehidupan yang berkualitas. "Orang-orang yang sukses telah belajar membuat diri mereka melakukan hal yang harus dikerjakan ketika hal itu memang harus dikerjakan, entah mereka menyukainya atau tidak."

Minggu, 07 Agustus 2011

Tulisan Untuk Tuhan

Standard
Seperti sang bulan yang tak akan pernah bertemu dengan matahari
Takkan pernah menyatu dan bersatu
Bukan tanpa sebab
Bukan tanpa arti diciptakan
Pasti ada yang tersembunyi diantara yang masih bersembunyi

Dibalik kering dan tandus padang ilalang musim kemarau
 Hembusan bayu mencipta irama
Terkadang merasa tak adil
Terkadang takdir yang dituliskan terlalu keruh dan terjal
Meski dipaksakan untuk jernih dan subur
Hanya semu yang tercipta
Dibalik impian dan harapan yang manis semanis madu hutan

Kenapa harus ada pembeda jika sama itu menyenangkan?
Kenapa harus ada pembeda jika sama kita diciptakan?
Kenapa harus ada pembeda jika kita lahir dari rahim yang sama?
Adilkah dengan apa yang kau ciptakan Tuhan?

Bicaralah Engkau wahai tuhan pencipta alam…
Jangan engkau berpura-pura tak tahu dan membisu
Bukannya aku menghakimimu…
Bukannya aku mengutukmu…
Aku hanya butuh jawaban atas ini semua…

Tenanglah bidadariku sayang
Kita pasti akan bersama…
Berdua merenda kehidupan kita tanpa batas….
Jangan khawatirkan kedau orang yang telah membesarkanmu…
Toh, kamu sendiri yang menjalani perjalanan hidup ini…
Kamu dan aku….

Egois!!!
Aku bukan egois…
Aku hanya meluruskan ketidak adilan yang telah tuhan ciptakan
Ketidak adilan yang telah menghunus harapanku bersamamu
Aku hanya ingin menyatukan perbedaan yang telah tuhan ciptakan
Perbedaan yang memaksa impianku bersamamu mati terkubur

Egokah aku?
Aku rasa tidak!!!

Bukankah keadilan itu yang kita dambakan?
Bukankah perbedaan itu pencipta ketidakadilan…
Bukankah aku dan kamu sama…
Berhak untuk mencinta dan dicinta…
Bukan dengan perbedaan yang menjadi dinding pembatas antara kita..

Apa kau membaca tulisanku ini tuhan?
Semoga kau membacanya,
Dan aku harap engkau tahu…
Engkau ini tidak adil terhadap aku ini…

1:30 am Bogor, 31 Juli 2011