Minggu, 17 April 2011

Lembah Mandala Wangi (Lembah Harapan dan Mimpiku)

Standard
Lembah Mandala Wangi, salah satu tempat dibagian bumi ini yang kini yang menjadi cita-cita dan harapanku untuk menjadi bagian hidup dan kenangan yang pernah telewati nantinya. Sebuah tempat yang menjadi tujuan utama para pendaki gunung meninggalkan tapak-tapak cengkraman sepatu daki yang kuat mencengkeram muka bumi. Tempat yang menyimpan beribu kenagan dan misteri kehidupan para pendahulu yang kini telah menyatu dengan tanah dikehidupan mereka yang kedua.
Lembah Mandala Wangi
Kata mereka, sejauh mata memandang Nampak pemandangan yang begitu indah, kabut putih tipis dengan sengaja membasuh muka yang tak berpenutup. Belaiannya lembut lagi menyejukkan. Diantara hamparan bunga edelweise yang berwarna putih perlambang kesucian. Tak aneh jka para pendaki lagi, lagi dan lagi menghampiri lembah mandala wangi. Bukankah itu bukti betapa indahnya dan mendamaikan hati?
Sebenarnya lembah mandala wangi letaknya dibalik Gunung Gede Pangrango tidak terlalu jauh dari tempatku tinggal sekarang yakni di kota Hujan Bogor. Namun sayangnya aku belum pernah sempat untuk mengunjunginya. Entah karena aku terlalu disubakkan dengan perkuliahank atau hanya disibukkan dengan hal-hal yang tidak kutahu rimbanya. Kini perasaanku begitu menggebu dan memaksaku untuk segera beranjak melangkahkan kaki diantara hamparan bunga edelweise yang menggodaku.   Terbersit suatu rencana untuk pergi namun apa daya? Tanggal, hari dan persiapan yang telah ditentukan sebelumnya kini pupus sudah karena ada kepentingan lain yang mengatas namakan akademik telah membelengguku dan memporak-porandkan recana yang ada. Kapan lagi aku bisa beranjak dari penat yang selama ini menguntit?

           Dulu, teringat pada sebuah film yang pernah kutonton. Film itu bererita tentang Soe-Hok-Gie, seorang keturunan cina yang berhasil meruntuhkan rezim orde lama Soekarno dengan karya-karya kritik fenomenal terhadap pemerintahan bersama dengan teman-teman sejawatnya. Dimasa-masa penat diantar selang kesibukannya. Gie (biasa dia dipanggil) selalu menyempatkan waktu untuk mengunjungi lembah mandala wangi bersama kawannya. Hanya sekedar mendapatkan kedamaian hati dan pencerahan. Bukankah Lembah mandaa wangi itu indah? Mempesona! Bersejarah!

Putih Bunga Edelweis
Hal inilah yang menjadikanku berharap dan bercita-cita untuk mendaki dan duduk diantara hamparan bunga edelweise. Meskipun ku tahu, aku belum pernah berpetualang yang sesungguhnya dan medan yang harus dilalui kelak seperti apa dan bagaimana. Pencapaian yang bukanlah terlalu berlebihan untuk segenggam kedamaian hati. Pembabat otak dan hati yang gersang dengan wangi aroma terapi edelweise. Hmmmm…. Hmmmm ….
Bogor, 7 April 2011

0 komentar: